PUISI
apakah yang kau pikirkan
saat kita bersama yang lain
menatap purnama
di sela-sela mega
-----
aku tak dapat mewakilkan perasaanku
pada bintang, angin atau perlambang yang lain
-----
ah...
mengapa awan tak juga beranjak
-----
Saya tak bisa mengingat puisi tersebut secara utuh.
Dan saya pun tak menemukan surat yang berisikan puisi tersebut di antara tumpukan surat2 milik almarhumah istri saya.
Tapi saya tetap mengingat puisi tersebut, yang entah bagaimana bisa begitu menghanyutkan perasaan almarhumah saat itu hingga sudi menerima saya.
Dan setelah kepergiannya kemudian saya sesali.
Mengapa kamu jatuh cinta, Sayang?
Benarkah engkau bahagia sebagaimana pengakuanmu tiap kali kutanya?
Dengan segala beban hidup kita dalam kemiskinan?
Terutama dirimu yang mengandung buah hati kita, yang pada akhirnya tak juga dapat terselamatkan.
Ah, kau Puisi...
Benarkah engkau yang berbisa?
Comments
Wah, sejak ngeblog makin banyak kenal laki - laki yang romantis ya. Tetep semangat bikin puisinya.
Ohya turut berduka cita atas kepergian isteri mas, doakan aja selalu, semoga blio dilapangkan kuburnya amiin
org pku juga yah mas??
hehe..^^
btw,, puisi na mantapz...
keyeeennn..^^
Tetep semangat ya Bang meski udah ditinggal orang yang disayang!
Keep Blogging!
Salam Perubahan!!
http://www.formulabisnis.com/id-wayangwong
Mas irfan = tukeran link ya?
apa karena kisah di balik puisinya ya, yang bikin bagus?
@monica ria & ocha : saya msh memperbaiki komponen yg lain dulu. Tapi ntar saya kasih shoutbox oggix.
@tety: aamiin...
@ammah: memang mengharukan. Saat Gadis Bintang mendesak saya utk bercerita lengkap, saya mengisahkannya dgn air mata terus mengalir.
@kaitoLuPin024: iya, saya orang Pekanbaru.
@wayangwong: thank's pujiannya. Formula bisnisnya saya pertimbangkan.
@Faizal Al-Amri: iya. Saya admin Tukeran Link. Kan pernah saya umumkan di blog tsb.
@isnuansa_maharani: iya. Saya malah pengen bikin blog khusus utk membuat kisah lengkapnya.
Promo mobil Toyota Palembang